mau mengkritik itu ndak enak, tapi kalau ndak mengkritik juga ndak enak, lha wong negara sendiri kok yaa. maap, ini semuanya harus saya Salahkan, termasuk diri saya sendiri... Hha :D
1- untuk bapak keharmonisan dalam rumah tangga Indonesia "Susilo Bambang Yudhoyono"...:
Panjenengan juga Salah. Selama masih menjabat Presiden hingga saat ini kok hanya menghimbau dari kejauhan. Kenapa tak turun langsung dalam demo yang digelar tadi untuk menenangkan aksi anarkis mereka, padahal anda ketahui bahwa pemeran utama demokrasi adalah rakyat sendiri...
2- untuk bapak keluwesan calon pemimpin / president terpilih "Jokowi dan Jusuf Kalla"...:
Panjenengan juga Salah. Sebagai calon pemimpin terpilih seharusnya membantu untuk menyadarkan pendemo agar tidak memperjuangkan nasib mereka sendiri dan janganlah takut dengan sebuah Ancaman. Harus berani untuk menanggung resiko demi sebuah keutuhan dalam bernegara...
3- untuk bapak kegagahan yang disegani dibidang kekuasaan "Prabowo dan Hatta Rajasa"...:
Panjenengan juga Salah. Sebagai pemohon seharusnya hadir ditempat tsb, setidak-tidaknya untuk mengawasi dan membina amarah massa, bukan malah menyaksikan lewat TV dengan santai. Mana kadar kesanggupan anda untuk menyayangi ketangguhan sang kekasih sejati (rakyat)...
4- untuk bapak keamanan yang garang namun penuh kesabaran "Pak TNI, Pak Polisi"...:
Panjenengan Salah. Memang ini bukan murni kesalahan dari anda semua, tapi setidaknya ketika telah ditugaskan untuk mengamankan jalannya pendemo, anda juga membawa personil dari bagian kebersihan dan keindahan untuk menangani sampah yang tercecer atau semacamnya...
5- untuk pendukung Capres siapa saja dan dimana saja, khususnya dalam hal ini...:
Panjenengan juga Salah banget. Kalian teramat mendewa2kan atau menabi2kan Capres, kalau ada yang wafat gini apa besok bakalan diadakan upacara bendera dan tembakan senjata saat pengkuburan dari calon yang kalian dukung. semoga amal ibadahnya diterima (aamiieen)...
6- ini yang terakhir, untuk saya sendiri yang memang terlahir dari sebuah keSalahan fatal...:
Puji Tuhan karena saya ditakdirkan dinegara Indonesia, yang memiliki Stok pemimpin berlimpah ruah, yang hingga saat ini masih sibuk dengan urusan Pemimpin, Pemimpin dan Pemimpin, yang mana semuanya mengaku sebagai "Satrio Pinandhito" tapi melupakan peran rakyat...
Sebagai bahan pertimbangan...: ayolah, Kita dijajah secara tak langsung oleh negara lain yang hanya mengincar Surga bernama Indonesia. dulu Kita menjadi Kiblat peradaban mereka, tapi kenapa sekarang Kita malah bingung mencari Kiblat tersebut. Ini dilema Kita bersama-sama. perbedaan SARA yang benar-benar menjadikan Kita negara sempurna malah dijadiin ajang permusuhan. sudah 69 tahun lho Kita merdeka, tapi kok? aah sudahlah, mungkin saya hanya mimpi bertemu kematian. Akhir kalam, tolong buanglah sampah pada tempatnya dan lestarikan budayamu... #SalamSempak
Translate
Kamis, 21 Agustus 2014
Sabtu, 09 Agustus 2014
KEMURNIAN 69 MERDEKA
Sudah 69 tahun
Indonesia merdeka, tapi hingga saat ini tak ada kemurnian di dalamnya. Mungkin
karena ada Udang di balik batu. Pingin nolong orang saja ada Udang di balik
batu, apalagi yang hingga saat ini sibuk mengurusi suara, suara dan suara.
Presiden, Undang-undang, KUHP dan lain-lainya juga masih copy paste (Copas)
dari negara-negara lain, padahal mbah-mbah Kita sudah mempunyai semua sebelum
itu. Lagi-lagi kemurnian tak ada pada negara ini...
Jejaring sosial
pernah heboh soal kasus pengasuh yang nyewakan bayi majikan ke pengemis.
Pengasuh menyewakan bayi ke pengemis selama orangtuanya bekerja, mulai dari
pukul 09.00 WIB hingga 16.00 WIB. supaya bayi tersebut tak rewel karena
digendong oleh orang yang asing, maka si kecil diberi minum obat antimabuk agar
tidur. Kejadian itu terbongkar ketika ayah si bayi memergoki anaknya digendong
oleh pengemis saat terjebak kemacetan. Lagi-lagi tak ada kemurnian...
Mari Kita
tebarkan kemurnian dan mempertahankan kemurnian. Untuk apa sich...? jadi gini,
berkatalah pada diri kalian sendiri "saya ini orang tidak baik, maka
pekerjaan saya mencari kebaikan karena saya orang yang tidak baik. Saya ini
orang tidak murni dan pekerjaan saya adalah berjuang untuk memurnikan diri
saya". Karena sangat berbahaya ketika Kita telah berikrar bahwa Kitalah
yang paling baik, soalnya bisa jadi Kita tak terdorong untuk berbuat
kebaikan...
Langganan:
Postingan (Atom)